Almamaterku

Almamaterku
Tempat ilmu dan cita. Almamaterku tercinta

Jumat, 29 Oktober 2010

Wartawan Perang, Pasukan Berani Mati !

"Wartawan perang ? cita-cita macam apa itu ? lo punya cita-cita aneh-aneh aja dah"

Demikian kata salah satu temen gw ketika dia menanyakan tentang cita-cita gw. Well kalau dipikir memang aneh  ada seseorang yg mempunyai cita-cita yg beresiko kematian, namun sesungguhnya gw sangatlah terobsesi untuk menjadi seorang wartawan perang.


Sekilas tentang wartawan perang. Mungkin banyak orang gak sadar betapa mulianya pekerjaan yg satu ini. Kenapa ? karena mereka tidak hanya menghadapi resiko terkena peluru nyasar atau terkena ledakan granat, mereka juga jauh dari orang tua, keluarga, istri dan anak mereka bahkan sahabat-sahabat mereka demi menunaikan sebuah kewajiban seorang jurnalis.

Banyak temen-temen gw bilang "kenapa gak jadi wartawan olahraga aja ?" atau "kenapa gak jadi wartawan infotaiment ? kan enak tuh bisa ketemu artis" . tapi sejujurnya gw lebih suka jadi wartawan perang. Bukannya sok berani atau sok mencari mati, tapi gw ngerasa menjadi wartawan perang merupakan "jabatan" tertinggi dalam dunia jurnalistik.
Menjadi wartawan perang memang gak seindah jadi wartawan infotaiment atau seasik wartawan olahraga. Resiko terbesarnya adalah MATI ! Masih inget kan sama Ersa Siregar ? waratawan RCTI yg sempat disandera oleh beberapa anggota GAM dan akhirnya dia pun tewas setelah terkena peluru nyasar dari TNI. Beliau merupakan salah satu dari ratusan, bahkan ribuan wartawan yg tewas di medan perang.
Intinya profesi wartawan perang bukanlah pekerjaan sembarangan. Diperlukan dedikasi yg tinggi dan niat yg sungguh-sungguh untuk menghadapi segala resiko yg ada di medan perang. Dan gw harap gw bisa menunaikan tugas yg baik sebagai wartawan perang ke depannya, amin...

Jadi, berminatkah anda menjadi seorang wartawan perang ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar